11-26-2020, 01:01 PM
Roma 8:19
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Kata "menantikan" adalah bahasa kias dari Paulus, bukan menantikan seperti kita yg punya kesadaran akal-budi mengenai hal² rohani.
Sebagaimana keberadaan manusia itu bergantung kepada Kristus sebab pola manusia adalah Kristus dan mendapatkan keberadaan dirinya pada Kristus ?? maka segala alam itu bergantung kepada manusia, sebab manusia adalah puncak atau inti dari penciptaan segala makhluk sebagai mikrokosmos dari makrokosmos.
Ketika Kristus menang atas maut dan dimuliakan, manusia juga menang atas maut dan dimuliakan karena mengambil bagian dalam kemuliaan Kristus.
Demikian pula segala makhluk juga turut serta dalam kemuliaan karena inti/ mahkota alam semesta (manusia) telah dimuliakan.
Jadi, kata "menantikan" itu adalah bahasa kiasan dari Paulus untuk menggambarkan bagaimana kerusakan yang dialami oleh segenap makhluk karena kejatuhan manusia.
Kitab Mazmur mengatakan: Binatang itu tidak berakal.
Akal di sini dalam kaitan akan kesadaran hati nurani dan memikirkan hal-hal rohani. Binatang tidak memiliki hal semacam itu.
Paulus mengatakan demikian karena dalam hikmat perenungan ilahi, melihat dari kedalaman batin sebagai manusia tentang ciptaan yang lain, dan dalam perenungan ilahi itulah surat Roma terilham.
Menggunakan bahasa seperti itu untuk menunjukkan kejatuhan manusia berdampak pada kejatuhan segenap alam.
Maximos Sang Pengaku Iman, Andreas dari Kreta, Nikolas Kabasilas juga menjelaskan hal serupa.
Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
Kata "menantikan" adalah bahasa kias dari Paulus, bukan menantikan seperti kita yg punya kesadaran akal-budi mengenai hal² rohani.
Sebagaimana keberadaan manusia itu bergantung kepada Kristus sebab pola manusia adalah Kristus dan mendapatkan keberadaan dirinya pada Kristus ?? maka segala alam itu bergantung kepada manusia, sebab manusia adalah puncak atau inti dari penciptaan segala makhluk sebagai mikrokosmos dari makrokosmos.
Ketika Kristus menang atas maut dan dimuliakan, manusia juga menang atas maut dan dimuliakan karena mengambil bagian dalam kemuliaan Kristus.
Demikian pula segala makhluk juga turut serta dalam kemuliaan karena inti/ mahkota alam semesta (manusia) telah dimuliakan.
Jadi, kata "menantikan" itu adalah bahasa kiasan dari Paulus untuk menggambarkan bagaimana kerusakan yang dialami oleh segenap makhluk karena kejatuhan manusia.
Kitab Mazmur mengatakan: Binatang itu tidak berakal.
Akal di sini dalam kaitan akan kesadaran hati nurani dan memikirkan hal-hal rohani. Binatang tidak memiliki hal semacam itu.
Paulus mengatakan demikian karena dalam hikmat perenungan ilahi, melihat dari kedalaman batin sebagai manusia tentang ciptaan yang lain, dan dalam perenungan ilahi itulah surat Roma terilham.
Menggunakan bahasa seperti itu untuk menunjukkan kejatuhan manusia berdampak pada kejatuhan segenap alam.
Maximos Sang Pengaku Iman, Andreas dari Kreta, Nikolas Kabasilas juga menjelaskan hal serupa.