Thread Rating:
  • 0 Vote(s) - 0 Average
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
Pencukuran Rambut (“Koura”) Sebagai Buah Pertama Orang yang Baru Dibaptis
#1
Pencukuran rambut oleh doa yang diucapkan Presbiter sebelum dilangsungkannya pencukuran itu disebut sebagai “persembahan buah pertama dari rambutnya yang telah dicukur dari kepalanya”.

Rambut dipersembahkan karena itu yang “menutupi kepala agar tidak terluka oleh perubahan-perubahan cuaca”, demikian kata doa yang diucapkan oleh Presbiter itu
selanjutnya.

Oleh karena itu rambut merupakan mahkota penutup dari bagian tubuh yang paling penting yaitu kepala, karena pada kepala itu diletakkan oleh Allah “di tempat
yang tinggi, dan di situ telah Engkau tanamkan alat-alat indra yang paling banyak, yang
tidak saling berbenturan satu sama lain” dan “menyesuaikan semua anggota tubuh agar
berguna baginya.”

Demikianlah persembahan rambut merupakan lambang
persembahan dari puncak yang paling penting dari kehidupan orang yang baru dibaptis. Karena ini baru persembahan buah pertama dari baptisan, itu berarti akan ada
persembahan buah-buah berikutnya yang terus-menerus sebagai akibat dari baptisan sepanjang kehidupan orang Kristen baru ini.

Di situlah perjuangan melawan hawa-nafsu, dosa dan Iblis itu terjadi, sehingga buah kehidupan yang berkenan kepada Allah sebagai akibat rahmat Roh Kudus melalui Baptisan ini akan terlihat nyata.

Hidup si orang Kristen
baru ini tak lagi untuk dosa namun untuk Allah. Dan orientasi kehidupannya pun jadi
berubah, sebagaimana yang dikatakan: 
”Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” (Roma 6:11-13). 

Selesai dengan Doa Pertama, Presbiter memberikan “Salam Damai” dan melanjutkan dengan Doa Kedua yang isinya sudah
menyebut si orang Kristen baru itu sebagai “anakMu ini”
Karena ia telah dilahirkan kembali oleh Roh Kudus dan air, artinya melalui baptisan oleh iman ia telah menjadi anak Allah (Galatia 3:26-27).

Juga dalam doa kedua ini dimohonkan “kunjungilah dia dengan RohMu yang Kudus, agar sebagaimana dia terus maju dalam kehidupan ini, sampai rambutnya memutih karena umur tua, boleh kiranya ia menyampaikan kemuliaan kepadaMu, memandang kebaikan Yerusalem di segala hari-hari hidupnya”.

Doa ini memohon Roh Kudus berkarya, karena hidup iman itu harus terus maju tanpa akhir
sampai akhir hayat di masa tua. Tujuan kemajuan kehidupan oleh kuasa Roh Kudus ini adalah agar si orang Kristen baru itu boleh terus-menerus menyampaikan kemuliaan kepada Allah, melalui persembahan buah-buah kehidupan terus-menerus sebagai akibat
rahmat baptisan yang dilambangkan dengan persembahan rambut sebagai buah pertama.

Dengan tujuan akhir agar si orang Kristen baru ini di segala hari-hari
kehidupannya dapat “memandang kebaikan Yerusalem” yaitu melihat dan mengalami karunia-karunia sorgawi sebagai akibat dan dampak baptisan, dan dengan tujuan akhir masuk ke Yerusalem itu sendiri, yaitu mengalami “theosis”.

Setelah Doa Kedua ini selesai
Presbiter memotong sedikit rambut si orang Kristen baru itu dalam bentuk Salib pertama yang ada di kening, kemudian yang ada di tengkuk, setelah yang ada di kanan dan kiri di atas kedua telinga, sambil berkata “ Hamba Allah…dicukur di dalam Nama Sang Bapa, Sang Putra, serta Sang Kudus”. Disahut segenap umat “Amin”.
  


Forum Jump:


Users browsing this thread:
1 Guest(s)