11-07-2020, 10:56 AM
Untuk memberikan pernyataan secara theologis kita tak bisa mengutip satu ayat, lepas dari konteks dan membuat itu sesuatu yang absolut. Kita harus melihat bagian-bagian yang lebih jelas dulu dari Alkitab, baru dari kacamata itu kita mentafsirkan satu ayat yang kelihatannya mendukung pemahaman kita yang belum jelas itu, dalam hal ini pemahaman bahwa Yesus adalah Bapa.
Coba perhatikan ayat-ayat berikut ini dulu, yang menunjukkan Bapa itu berbeda dari Yesus:
Yohanes 17:1-3:
demikianlah kata Yesus.
Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata:
1. "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
2. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
3. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 14:28.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Yohanes 8:42
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
I Korintus 11:3.
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Dan masih banyak lagi. Apakah ayat-ayat itu menyatakan bahwa Bapa itu sama dengan Kristus? Itu dulu yang harus dipahami.
Satu lagi:
I Korintus 15:28.
Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Sekarang mari kita lihat
Yesaya 9:5 :
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Kata "seorang anak telah lahir untuk kita" ini menunjuk kepada Inkarnasi, ketika Firman itu menjadi manusia
Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Matius 1:23
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Filipi 2:6-7
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Sedangkan kata "seorang putera telah diberikan untuk kita" itu menunjukkan pribadi kedua dalam Tritunggal yang melaluiNya Allah Bapa menciptakan dunia
Ibrani 1:2
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Yohanes 1:1-3
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
yang diberikan kepada melalui TurunNya dari sorga
Yohans 6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Lalu "anak yang lahir", yaitu manusia sebagai Inkarnasi Firman Allah,yang adalah Anak yang Kekal. itu diberi gelar sebagai : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
"Penasihat" ini menunjukkan sifat kata-kata, yaitu sebagai Firman, karena Dia adalah Putra yang kekal itu (Yohanes 1:14 :.... Firman .... sebagai Anak Tunggal Bapa..).
"Ajaib" sebagai ke beradaan ilahiNya yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
"Allah yang Perkasa": ini merujuk kepada keberadaanNya sebagai Anak Yang kekal yang diberikan pada kita, yaitu sebagai Firman, karena Firman itu adalah "Allah" dalam hakekatNya
Yohanes 1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
"Bapa yang Kekal" atau lebih tepat lagi "Bapa Kekekalan". Ini merujuk kepada fungsi Yesus sebagai "Adam yang Terakhir" yang mengakhiri keberadaan Adam yang pertama
I Korintus 15:45
"Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Adam ini adalah Bapa pertama dari semua manusia, dan kepada manusia, Adam itu memberikan kebinasaan, dosa dan kematian:
"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut,"
demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. " (Roma 5:12).
Sebab itu Adam dapat dikatakan Bapak Kebinasaan, Bapa pembawa dosa, Bapa Kematian.
Melalui Penyaliban, Kematian, Penguburan dan KebangkitanNya, Yesus mengalahkan dosa dan kematian dan mendatangkan Kehidupan kekal, atau Kekekalan
Roma 6:9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
II Timotius 1:10
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
, sehingga mengakhiri kodrat kematian yang diwariskan oleh Adam. Maka Yesus adalah Adam yang terakhir yaitu yang menggantikan kemanusiaan lama milik Adam yang ditandai dengan kelapukan, kematian dan kebinasaan, dengan kemanusiaan baru yang memberikan kekekalan dan kehidupan. Sehingga jika Adam adalah Bapa dari kemanusiaan kita yang lama, maka Yesus adalah Bapa dari kemanusiaan yang baru, yang memberikan hidup dan kekekalan. Dengan demikian sebagai Adam yang terakhir, Dia adalah Bapa Kekekalan.
Coba perhatikan ayat-ayat berikut ini dulu, yang menunjukkan Bapa itu berbeda dari Yesus:
Yohanes 17:1-3:
demikianlah kata Yesus.
Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata:
1. "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
2. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
3. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 14:28.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Yohanes 8:42
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
I Korintus 11:3.
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Dan masih banyak lagi. Apakah ayat-ayat itu menyatakan bahwa Bapa itu sama dengan Kristus? Itu dulu yang harus dipahami.
Satu lagi:
I Korintus 15:28.
Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Sekarang mari kita lihat
Yesaya 9:5 :
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Kata "seorang anak telah lahir untuk kita" ini menunjuk kepada Inkarnasi, ketika Firman itu menjadi manusia
Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Matius 1:23
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Filipi 2:6-7
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Sedangkan kata "seorang putera telah diberikan untuk kita" itu menunjukkan pribadi kedua dalam Tritunggal yang melaluiNya Allah Bapa menciptakan dunia
Ibrani 1:2
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Yohanes 1:1-3
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
yang diberikan kepada melalui TurunNya dari sorga
Yohans 6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Lalu "anak yang lahir", yaitu manusia sebagai Inkarnasi Firman Allah,yang adalah Anak yang Kekal. itu diberi gelar sebagai : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
"Penasihat" ini menunjukkan sifat kata-kata, yaitu sebagai Firman, karena Dia adalah Putra yang kekal itu (Yohanes 1:14 :.... Firman .... sebagai Anak Tunggal Bapa..).
"Ajaib" sebagai ke beradaan ilahiNya yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
"Allah yang Perkasa": ini merujuk kepada keberadaanNya sebagai Anak Yang kekal yang diberikan pada kita, yaitu sebagai Firman, karena Firman itu adalah "Allah" dalam hakekatNya
Yohanes 1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
"Bapa yang Kekal" atau lebih tepat lagi "Bapa Kekekalan". Ini merujuk kepada fungsi Yesus sebagai "Adam yang Terakhir" yang mengakhiri keberadaan Adam yang pertama
I Korintus 15:45
"Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Adam ini adalah Bapa pertama dari semua manusia, dan kepada manusia, Adam itu memberikan kebinasaan, dosa dan kematian:
"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut,"
demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. " (Roma 5:12).
Sebab itu Adam dapat dikatakan Bapak Kebinasaan, Bapa pembawa dosa, Bapa Kematian.
Melalui Penyaliban, Kematian, Penguburan dan KebangkitanNya, Yesus mengalahkan dosa dan kematian dan mendatangkan Kehidupan kekal, atau Kekekalan
Roma 6:9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
II Timotius 1:10
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
, sehingga mengakhiri kodrat kematian yang diwariskan oleh Adam. Maka Yesus adalah Adam yang terakhir yaitu yang menggantikan kemanusiaan lama milik Adam yang ditandai dengan kelapukan, kematian dan kebinasaan, dengan kemanusiaan baru yang memberikan kekekalan dan kehidupan. Sehingga jika Adam adalah Bapa dari kemanusiaan kita yang lama, maka Yesus adalah Bapa dari kemanusiaan yang baru, yang memberikan hidup dan kekekalan. Dengan demikian sebagai Adam yang terakhir, Dia adalah Bapa Kekekalan.