11-26-2020, 12:53 PM
Seorang Eksegesato yang benar mudah sekali melihat bahwa tuduhan di atas tidak sedang membahas dalam kaitannya dengan Perspektif Iman Kristiani, melainkan memaksakan pemahaman Iman sebelah ke dalam Iman Kristen. Mengapa?
Yesus sebagai "Sang Firman" tidak dinubuatkan. Firman adalah Atribut Ilahi yaitu salah satu pribadi Tritunggal Maha Kudus dalam Hakikat Allah yang Esa, yang sudah ada SEJAK MULANYA (Qidam) bersama-sama dengan Allah. Dan "pribadi Firman" yang sudah ada sejak mulanya itu, berinkarnasi dalam Kristus Yesus (Yohanes 1:1,14).
Berikut perkataan Yesus :
Qala lahum Yasu'a : alhaqqa alhaqqa aqulu lahum : qabla an yakuna ibrahim ana kaina"
Ia menyebut:
AL HAQQA... AL HAQQA
artinya : SESUNGGUHNYA...SESUNGGUHNYA sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." (Yoh 8:58)"
Ada penekanan di sana, artinya 'KEBENARAN TAK TERGUGAT BAHWA YESUS SUDAH ADA SEJAK KEKEKALAN, HAQQUL YAQIN'
Dari Teolog Konservatif, sampai Liberal sekalipun tidak bisa menolak FAKTA ini, sampai orang Yahudi pun marah sebab ucapan Yesus menyamakan diri dengan Allah.
Perkataan Yesus di atas membuktikan bahwa keberadaan-Nya sudah ada sejak dahulu.
Semua tahu bahwa nabi Yesaya hidup ribuan tahun sesudah Abraham. Dan Yesus sebagai Sang Firman sudah ada sebelum Abraham, bagaimana bisa Nabi Yesaya menubuatkannya ?
Yesus sebagai Sang Firman itu adalah Atribut Ilahi yaitu pribadi Allah yang sudah ada sejak mulanya.
Sebenarnya ayat Yesaya 55:11 itu menuliskan tentang gagasan dan nilai² Ilahi adalah rancangan Allah yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan "TIDAK AKAN GAGAL" serta akan jadi seturut kehendak Allah.
Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. (Yesaya 55:11)
Jujur saja ayat di atas bukan dalam artian nubuatan tentang Yesus sebagai Sang Firman karena memang Ia sudah ada sejak mulanya melainkan ayat di atas MEMBUKTIKAN Eksistensi Firman dalam Kristus Yesus.
Ada beberapa poin dalam ayat di atas yg mendukung pemahaman Teologis Kristen yaitu :
-Dalam ayat di atas Firman dituliskan dengan kata ganti orang ketiga tunggal (Dia) yang membuktikan Firman adalah salah satu pribadi Allah.
-Ayat di atas membuktikan bahwa Allah bisa MENGUTUS pribadi-Nya yang lain dan ini membuktikan bahwa tidak selamanya yang diutus Tuhan bukanlah Tuhan seperti klaim orang² yang mengkritik Kekristenan.
-Pribadi dari Firman ini bekerja sesuai kehendak Allah.
Kemudian ayat dalam Yohanes 8:17 dikatakan bahwa itu menuliskan tentang Yesus hanya sebagai penyampai Firman. Apakah benar demikian ?
Secara garis besar, tuduhan tsb adalah untuk meyakinkan orang Kristen bahwa Yesus bukan sang Firman, melainkan hanya penyampai Firman (rasul/ utusan).
Kita akan membahas arti leksikal Greek dalam Metode Lexicology [study kata] "Firman".
Jika kita mengacu pada Alkitab terjemahan (LAI) jelas kita akan kesulitan karena Lexicon Yunani pada dasarnya berbeda dengan bahasa Indonesia.
Berikut dua ayat Original Text Yunani yang memuat pengertian Firman sebagai pribadi Allah.
Yohanes 1:1
en arkhe en ho LOGOS kai ho LOGOS en pros ton theos
Terjemahan LAI : Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yohanes 1:14:
kai ho LOGOS sarx egeneto kai eskênôsen en hêmin kai etheasametha tên doxan autou doxan hôs monogenous para patros plêrês kharitos kai alêtheias
Terjemahan LAI : Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Ayat² di atas adalah dasar Theologis yang menyatakan Firman sebagai Atribut Ilahi yaitu salah satu pribadi dalam hakikat Allah yang Esa.
Kata "Firman" dalam ayat di atas diterjemahkan dari kata "LOGOS".
Nah, sekarang mari bandingkan dengan ayat ini :
Yohanes 17:8 :
oti ta RHEMATA a edōkas moi dedōka autois, kai autoi elabon kai egnōsan alēthōs oti para sou exēlthon kai episteusan oti su me apesteilas
Terjemahan LAI : Sebab segala Firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dalam ayat Yoh 7:18, kata yang diterjemahkan sebagai firman dalam bahasa aslinya adalah kata "RHEMA".
Walaupun dengan pengertian yang hampir sama, namun Atribut Ilahi yang digunakan Kristus Yesus sebagai Sang Firman adalah kata "LOGOS" bukan "RHEMA".
Kata RHEMA tidak pernah ditujukan kepada Atribut Ilahi Kristus sebagai "Sang Firman".
Juga yg harus diperhatikan bahwa walaupun banyak kata LOGOS dalam Alkitab perjanjian baru TAPI kata LOGOS yang menunjukkan Atribut Ilahi Kristus Yesus adalah kata LOGOS dalam Yohanes 1:1 dan 14 juga 1 Yohanes 5:7.
Mari kita lihat satu ayat di mana kata LOGOS dan RHEMA ditempatkan bersama, biar kita tahu perbedaan mutlaknya :
Yohanes 12:48
ho athetôn eme kai mê lambanôn ta RHEMATA mou ekhei ton krinonta auton ho LOGOS hon elalêsa ekeinos krinei auton en tê eskhatê hêmera
Artinya: Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan (RHÊMA)-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman (LOGOS) yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Justru pada ayat ini menempatkan LOGOS sebagai "hakim" di akhir zaman. Jadi Atribut Ilahi yang ditempatkan pada Yesus Kristus sebagai Sang Firman bukan sekedar kata-kata Verbal semata, melainkan Dia lah hakimnya pada akhir zaman. Siapakah Hakim Akhir Zaman itu jika dia bukan Allah?
Inilah pentingnya pemahaman Lexicology dikarenakan kata dalam bahasa Yunani memiliki makna kata yang lebih dari satu, dan penempatan makna kata disesuaikan dengan konteks.
Jadi pertanyaan benarkah Yesus adalah FIRMAN? Sudah terjawab diatas, Rasul Yohanes dalam injilnya merujuk Yesus Kristus sebagai "HO LOGOS", Sang Firman.
Pertanyaan kedua, Adakah Yesus pernah menyatakan kalau dia adalah FIRMAN?
Yesus bersabda: "Aku adalah Alfa dan Omega, FIRMAN Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)
Dan ayat itu merujuk kepada eksistensi Allah kita yang kekal.
Pengakuan Yesus di atas bukan hanya sekedar firman/ rhema atau kata-kata Verbal melainkan LOGOS yang dipakai sebagai istilah untuk merujuk oknum yang menyebabkan dan yang menguasai dan yang menciptakan alam semesta dan isinya.
"Oleh Firman TUHAN langit telah dijadikan... " (Mazmur 33:6)
Js. Ignatius menulis:
"Sesungguhnya Allah itu Esa, Ia telah menyatakan diri-Nya sendiri melaluiYesus Kristus Putra-Nya, yaitu Firman-Nya yang keluar dari keheningan kekal (hos estin auto
seges proelton)
"Epistle of St. Policarp", dalam 1.B. Lighfoot - J.R. Hermer (ed.), Ibid, him. 195.
Ada banyak ayat² yang merujuk pada Yesus Kristus adalah Firman/Logos Allah, salah satunya adalah Yohanes 1:14 menyatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia.
Konsili Nikea (325 M) dan Konstantinopel (381 M), merumuskan bahwa Firman Allah yang homoousios "satu dan sehakikat dengan Sang Bapa dalam Dzat-Nya"
(teks Arab: wahid ma'a al-Abi fi al-Dzat) itu, "telah menjadi manusia" (wa shara insanan) dan telah turun dari sorga dan menjelma oleh kuasa Roh Kudus, dan dari Perawan Maryam dan menjadi Manusia" (teks Arab: nazala min as-sama'i wa tajjasada bi ar-ruh al-quddus wa min maryam al-adzra'i wa shara
insanan) [48]
Berbicara mengenai FIRMAN/ LOGOS, dan untuk memahami apa yang dikehendaki oleh Rasul Yohanes dalam InjiInya, memang harus sangat hati-hati.
Alkitab sebagai standar kebenaran dan firman Tuhan tidak akan gagal. Tuhan Yesus memberkati.
Yesus sebagai "Sang Firman" tidak dinubuatkan. Firman adalah Atribut Ilahi yaitu salah satu pribadi Tritunggal Maha Kudus dalam Hakikat Allah yang Esa, yang sudah ada SEJAK MULANYA (Qidam) bersama-sama dengan Allah. Dan "pribadi Firman" yang sudah ada sejak mulanya itu, berinkarnasi dalam Kristus Yesus (Yohanes 1:1,14).
Berikut perkataan Yesus :
Qala lahum Yasu'a : alhaqqa alhaqqa aqulu lahum : qabla an yakuna ibrahim ana kaina"
Ia menyebut:
AL HAQQA... AL HAQQA
artinya : SESUNGGUHNYA...SESUNGGUHNYA sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." (Yoh 8:58)"
Ada penekanan di sana, artinya 'KEBENARAN TAK TERGUGAT BAHWA YESUS SUDAH ADA SEJAK KEKEKALAN, HAQQUL YAQIN'
Dari Teolog Konservatif, sampai Liberal sekalipun tidak bisa menolak FAKTA ini, sampai orang Yahudi pun marah sebab ucapan Yesus menyamakan diri dengan Allah.
Perkataan Yesus di atas membuktikan bahwa keberadaan-Nya sudah ada sejak dahulu.
Semua tahu bahwa nabi Yesaya hidup ribuan tahun sesudah Abraham. Dan Yesus sebagai Sang Firman sudah ada sebelum Abraham, bagaimana bisa Nabi Yesaya menubuatkannya ?
Yesus sebagai Sang Firman itu adalah Atribut Ilahi yaitu pribadi Allah yang sudah ada sejak mulanya.
Sebenarnya ayat Yesaya 55:11 itu menuliskan tentang gagasan dan nilai² Ilahi adalah rancangan Allah yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan "TIDAK AKAN GAGAL" serta akan jadi seturut kehendak Allah.
Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya. (Yesaya 55:11)
Jujur saja ayat di atas bukan dalam artian nubuatan tentang Yesus sebagai Sang Firman karena memang Ia sudah ada sejak mulanya melainkan ayat di atas MEMBUKTIKAN Eksistensi Firman dalam Kristus Yesus.
Ada beberapa poin dalam ayat di atas yg mendukung pemahaman Teologis Kristen yaitu :
-Dalam ayat di atas Firman dituliskan dengan kata ganti orang ketiga tunggal (Dia) yang membuktikan Firman adalah salah satu pribadi Allah.
-Ayat di atas membuktikan bahwa Allah bisa MENGUTUS pribadi-Nya yang lain dan ini membuktikan bahwa tidak selamanya yang diutus Tuhan bukanlah Tuhan seperti klaim orang² yang mengkritik Kekristenan.
-Pribadi dari Firman ini bekerja sesuai kehendak Allah.
Kemudian ayat dalam Yohanes 8:17 dikatakan bahwa itu menuliskan tentang Yesus hanya sebagai penyampai Firman. Apakah benar demikian ?
Secara garis besar, tuduhan tsb adalah untuk meyakinkan orang Kristen bahwa Yesus bukan sang Firman, melainkan hanya penyampai Firman (rasul/ utusan).
Kita akan membahas arti leksikal Greek dalam Metode Lexicology [study kata] "Firman".
Jika kita mengacu pada Alkitab terjemahan (LAI) jelas kita akan kesulitan karena Lexicon Yunani pada dasarnya berbeda dengan bahasa Indonesia.
Berikut dua ayat Original Text Yunani yang memuat pengertian Firman sebagai pribadi Allah.
Yohanes 1:1
en arkhe en ho LOGOS kai ho LOGOS en pros ton theos
Terjemahan LAI : Pada mulanya adalah Firman ; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Yohanes 1:14:
kai ho LOGOS sarx egeneto kai eskênôsen en hêmin kai etheasametha tên doxan autou doxan hôs monogenous para patros plêrês kharitos kai alêtheias
Terjemahan LAI : Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Ayat² di atas adalah dasar Theologis yang menyatakan Firman sebagai Atribut Ilahi yaitu salah satu pribadi dalam hakikat Allah yang Esa.
Kata "Firman" dalam ayat di atas diterjemahkan dari kata "LOGOS".
Nah, sekarang mari bandingkan dengan ayat ini :
Yohanes 17:8 :
oti ta RHEMATA a edōkas moi dedōka autois, kai autoi elabon kai egnōsan alēthōs oti para sou exēlthon kai episteusan oti su me apesteilas
Terjemahan LAI : Sebab segala Firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
Dalam ayat Yoh 7:18, kata yang diterjemahkan sebagai firman dalam bahasa aslinya adalah kata "RHEMA".
Walaupun dengan pengertian yang hampir sama, namun Atribut Ilahi yang digunakan Kristus Yesus sebagai Sang Firman adalah kata "LOGOS" bukan "RHEMA".
Kata RHEMA tidak pernah ditujukan kepada Atribut Ilahi Kristus sebagai "Sang Firman".
Juga yg harus diperhatikan bahwa walaupun banyak kata LOGOS dalam Alkitab perjanjian baru TAPI kata LOGOS yang menunjukkan Atribut Ilahi Kristus Yesus adalah kata LOGOS dalam Yohanes 1:1 dan 14 juga 1 Yohanes 5:7.
Mari kita lihat satu ayat di mana kata LOGOS dan RHEMA ditempatkan bersama, biar kita tahu perbedaan mutlaknya :
Yohanes 12:48
ho athetôn eme kai mê lambanôn ta RHEMATA mou ekhei ton krinonta auton ho LOGOS hon elalêsa ekeinos krinei auton en tê eskhatê hêmera
Artinya: Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan (RHÊMA)-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman (LOGOS) yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Justru pada ayat ini menempatkan LOGOS sebagai "hakim" di akhir zaman. Jadi Atribut Ilahi yang ditempatkan pada Yesus Kristus sebagai Sang Firman bukan sekedar kata-kata Verbal semata, melainkan Dia lah hakimnya pada akhir zaman. Siapakah Hakim Akhir Zaman itu jika dia bukan Allah?
Inilah pentingnya pemahaman Lexicology dikarenakan kata dalam bahasa Yunani memiliki makna kata yang lebih dari satu, dan penempatan makna kata disesuaikan dengan konteks.
Jadi pertanyaan benarkah Yesus adalah FIRMAN? Sudah terjawab diatas, Rasul Yohanes dalam injilnya merujuk Yesus Kristus sebagai "HO LOGOS", Sang Firman.
Pertanyaan kedua, Adakah Yesus pernah menyatakan kalau dia adalah FIRMAN?
Yesus bersabda: "Aku adalah Alfa dan Omega, FIRMAN Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)
Dan ayat itu merujuk kepada eksistensi Allah kita yang kekal.
Pengakuan Yesus di atas bukan hanya sekedar firman/ rhema atau kata-kata Verbal melainkan LOGOS yang dipakai sebagai istilah untuk merujuk oknum yang menyebabkan dan yang menguasai dan yang menciptakan alam semesta dan isinya.
"Oleh Firman TUHAN langit telah dijadikan... " (Mazmur 33:6)
Js. Ignatius menulis:
"Sesungguhnya Allah itu Esa, Ia telah menyatakan diri-Nya sendiri melaluiYesus Kristus Putra-Nya, yaitu Firman-Nya yang keluar dari keheningan kekal (hos estin auto
seges proelton)
"Epistle of St. Policarp", dalam 1.B. Lighfoot - J.R. Hermer (ed.), Ibid, him. 195.
Ada banyak ayat² yang merujuk pada Yesus Kristus adalah Firman/Logos Allah, salah satunya adalah Yohanes 1:14 menyatakan bahwa Firman itu telah menjadi manusia.
Konsili Nikea (325 M) dan Konstantinopel (381 M), merumuskan bahwa Firman Allah yang homoousios "satu dan sehakikat dengan Sang Bapa dalam Dzat-Nya"
(teks Arab: wahid ma'a al-Abi fi al-Dzat) itu, "telah menjadi manusia" (wa shara insanan) dan telah turun dari sorga dan menjelma oleh kuasa Roh Kudus, dan dari Perawan Maryam dan menjadi Manusia" (teks Arab: nazala min as-sama'i wa tajjasada bi ar-ruh al-quddus wa min maryam al-adzra'i wa shara
insanan) [48]
Berbicara mengenai FIRMAN/ LOGOS, dan untuk memahami apa yang dikehendaki oleh Rasul Yohanes dalam InjiInya, memang harus sangat hati-hati.
Alkitab sebagai standar kebenaran dan firman Tuhan tidak akan gagal. Tuhan Yesus memberkati.