
by admin at 11-26-2020, 12:44 PM
0 comments
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." (Yohanes 5:6,8)
Pertobatan harus diiringi dengan motivasi dan niat yang baru melalui tindakan nyata, yaitu meninggalkan segala "cara" dan "gaya" hidup yang tidak berkenan kepada Allah.
"Bangunlah"
Baik Eneas yang lumpuh dan Dorkas yang telah dibangkitkan dari mati, telah mendapat kekuatan baru untuk melangkah yang tidak diperoleh dari amal kebaikan, karena kekuatan ini adalah "energi ilahi" yang berkarya dalam jiwa manusia, dan dengan begitu orang Kristen yang mengalami pemulihan dari kematian dan kelumpuhannya yang tergeletak tidak mampu menjalankan segala yang baik bagi Allah, haruslah memiliki tujuan hidup yang baru.
"Angkat tilammu"
Tilam menunjuk kepada tumpuan² hidup lamanya yang membuat kita lumpuh dan mati secara rohani.
"Bereskanlah tempat tidurmu"
Memang mengangkat tilam tidak terjadi dalam semalam, hal ini menunjukkan bahwa kita harus membereskan "dampak" yang masih menganggu dan menyeret kita untuk kembali kepada kebiasaan² hidup yang lama.
"Berjalanlah"
Kita tidak boleh putus asa dan berhenti di tengah jalan dalam perjuangan untuk mencapai pemanunggalan dengan Kristus itu. Jangan merasa puas dengan tahap yang kita capai yang akan membuat kita berhenti untuk maju. Mari bereskan tilam kita masing², karena kita hanya memiliki 1 pilihan :
"terus berjalan dan hidup" atau "berhenti dan akhirnya mati".
Pertobatan harus diiringi dengan motivasi dan niat yang baru melalui tindakan nyata, yaitu meninggalkan segala "cara" dan "gaya" hidup yang tidak berkenan kepada Allah.
"Bangunlah"
Baik Eneas yang lumpuh dan Dorkas yang telah dibangkitkan dari mati, telah mendapat kekuatan baru untuk melangkah yang tidak diperoleh dari amal kebaikan, karena kekuatan ini adalah "energi ilahi" yang berkarya dalam jiwa manusia, dan dengan begitu orang Kristen yang mengalami pemulihan dari kematian dan kelumpuhannya yang tergeletak tidak mampu menjalankan segala yang baik bagi Allah, haruslah memiliki tujuan hidup yang baru.
"Angkat tilammu"
Tilam menunjuk kepada tumpuan² hidup lamanya yang membuat kita lumpuh dan mati secara rohani.
"Bereskanlah tempat tidurmu"
Memang mengangkat tilam tidak terjadi dalam semalam, hal ini menunjukkan bahwa kita harus membereskan "dampak" yang masih menganggu dan menyeret kita untuk kembali kepada kebiasaan² hidup yang lama.
"Berjalanlah"
Kita tidak boleh putus asa dan berhenti di tengah jalan dalam perjuangan untuk mencapai pemanunggalan dengan Kristus itu. Jangan merasa puas dengan tahap yang kita capai yang akan membuat kita berhenti untuk maju. Mari bereskan tilam kita masing², karena kita hanya memiliki 1 pilihan :
"terus berjalan dan hidup" atau "berhenti dan akhirnya mati".

by admin at 11-26-2020, 12:42 PM
0 comments
Dalam kajian psikologi dalam Kristen Orthodox, manusia yang ada sekarang ini telah jatuh ke dalam dosa karena Adam telah menggadaikan dirinya kepada iblis, dosa dan maut.
Akibat dari tergadainya manusia ini, manusia pun menggadaikan akhlak, mental dan spiritual kepada bapa segala kejahatan dengan menuruti keinginan para penguasa dunia dan para penguasa angkasa yang bekerja di antara orang-orang berdosa.
Akibat dari kejatuhan dalam dosa ini, manusia mengalami kejatuhan juga baik dalam cara berpikir dan mentalnya. Inilah sebab kita menemukan orang-orang yang dalam bahasa psikologi disebut toxic people (manusia beracun), yang salah satu cirinya adalah tukang drama dan manipulatif, yang jika diteruskan akan menjadikan orang ini menjadi psikopat.
Dalam terapannya, kita akan menemukan bagaimana kerja orang-orang semacam ini:
(1) Hanya mampu memahami etika dan norma yang berlaku dalam tataran verbal, tetapi tidak mampu menerapkannya dalam perilaku karena perilakunya didominasi impuls yang muncul sesaat. Maunya hidup nikmat tanpa kerja dan menginginkan segala sesuatu secara instan. Untuk itu segala cara dihalalkan. Bagi yang agresif, kalau perlu membunuh pun tidak masalah baginya, asalkan keinginan hidup nikmatnya tercapai segera.
(2) Biasanya ia adalah seorang yang cerdas, luas dalam pergaulan, dan memiliki rasa humor yang baik sehingga lingkungan mudah tertarik kepadanya. Selain itu, kemampuan relasinya pun baik.
(3) Tujuan hidup adalah melulu ditandai oleh kenikmatan saat ini, jadi sama sekali tidak mempertimbangkan hari esok.
(4) Pada awalnya orang ini adalah pribadi yang sangat menarik sehingga orang cepat suka kepadanya, dengan demikian orang yang termanipulasi pun pada awalnya sering kurang menyadari.
(5) Kecuali itu, dengan cepat pula, ia mampu melakukan rasionalisasi demi upaya pembenaran dirinya dan dengan secara meyakinkan lingkungan ia melemparkan kesalahan kepada orang lain.
(6) Seburuk apa pun perilakunya, tidak akan mengubah ekspresi wajahnya.
(7) Hukuman apa pun yang diberlakukan tidak pernah membuatnya jera sehingga tanpa rasa segan dia akan mengulang perilaku buruknya di kemudian hari.
Inilah juga bentuk kenodoxia (vain glory) atau puji-pujian yang sia-sia yang membawa kepada kebinasaan dirinya. Tetapi orang ini tidak pernah menyadari perbuatannya. Ia akan menuduh orang lain untuk menutup dirinya:
(1) Ia akan membuat tuduhan untuk menutup keburukan dirinya, misalkan mengatakan orang lain "tukang caper" untuk menutupi realita dirinya yang "tukang caper."
(2) Mengadu domba orang. Kepada A ia akan mengatakan keburukan B dan kepada B ia akan mengatakan keburukan A. Hingga suatu saat A dan B ini "saling membunuh" dan dia akan muncul tanpa wajah berdosa.
Ini adalah contoh perilaku mereka yang beracun, dan akhirnya ketika mereka menjadi Kristen tetapi tidak mau mengendalikan dan mempertobatkan dirinya, sekalipun ia menerima perjamuan kudus, roti dan anggur ini tidak menjadi pengudusan bagi dirinya tetapi malah mengutuk dirinya dan membuat ia semakin buruk dan semakin tenggelam dalam dosanya.
Marilah kita belajar untuk tidak menjadi seperti ini. Dan kita belajar mengendalikan hati dengan kewaspadaan dan mulut kita dari segala kejahatan.
By : Basilius Andrew
Akibat dari tergadainya manusia ini, manusia pun menggadaikan akhlak, mental dan spiritual kepada bapa segala kejahatan dengan menuruti keinginan para penguasa dunia dan para penguasa angkasa yang bekerja di antara orang-orang berdosa.
Akibat dari kejatuhan dalam dosa ini, manusia mengalami kejatuhan juga baik dalam cara berpikir dan mentalnya. Inilah sebab kita menemukan orang-orang yang dalam bahasa psikologi disebut toxic people (manusia beracun), yang salah satu cirinya adalah tukang drama dan manipulatif, yang jika diteruskan akan menjadikan orang ini menjadi psikopat.
Dalam terapannya, kita akan menemukan bagaimana kerja orang-orang semacam ini:
(1) Hanya mampu memahami etika dan norma yang berlaku dalam tataran verbal, tetapi tidak mampu menerapkannya dalam perilaku karena perilakunya didominasi impuls yang muncul sesaat. Maunya hidup nikmat tanpa kerja dan menginginkan segala sesuatu secara instan. Untuk itu segala cara dihalalkan. Bagi yang agresif, kalau perlu membunuh pun tidak masalah baginya, asalkan keinginan hidup nikmatnya tercapai segera.
(2) Biasanya ia adalah seorang yang cerdas, luas dalam pergaulan, dan memiliki rasa humor yang baik sehingga lingkungan mudah tertarik kepadanya. Selain itu, kemampuan relasinya pun baik.
(3) Tujuan hidup adalah melulu ditandai oleh kenikmatan saat ini, jadi sama sekali tidak mempertimbangkan hari esok.
(4) Pada awalnya orang ini adalah pribadi yang sangat menarik sehingga orang cepat suka kepadanya, dengan demikian orang yang termanipulasi pun pada awalnya sering kurang menyadari.
(5) Kecuali itu, dengan cepat pula, ia mampu melakukan rasionalisasi demi upaya pembenaran dirinya dan dengan secara meyakinkan lingkungan ia melemparkan kesalahan kepada orang lain.
(6) Seburuk apa pun perilakunya, tidak akan mengubah ekspresi wajahnya.
(7) Hukuman apa pun yang diberlakukan tidak pernah membuatnya jera sehingga tanpa rasa segan dia akan mengulang perilaku buruknya di kemudian hari.
Inilah juga bentuk kenodoxia (vain glory) atau puji-pujian yang sia-sia yang membawa kepada kebinasaan dirinya. Tetapi orang ini tidak pernah menyadari perbuatannya. Ia akan menuduh orang lain untuk menutup dirinya:
(1) Ia akan membuat tuduhan untuk menutup keburukan dirinya, misalkan mengatakan orang lain "tukang caper" untuk menutupi realita dirinya yang "tukang caper."
(2) Mengadu domba orang. Kepada A ia akan mengatakan keburukan B dan kepada B ia akan mengatakan keburukan A. Hingga suatu saat A dan B ini "saling membunuh" dan dia akan muncul tanpa wajah berdosa.
Ini adalah contoh perilaku mereka yang beracun, dan akhirnya ketika mereka menjadi Kristen tetapi tidak mau mengendalikan dan mempertobatkan dirinya, sekalipun ia menerima perjamuan kudus, roti dan anggur ini tidak menjadi pengudusan bagi dirinya tetapi malah mengutuk dirinya dan membuat ia semakin buruk dan semakin tenggelam dalam dosanya.
Marilah kita belajar untuk tidak menjadi seperti ini. Dan kita belajar mengendalikan hati dengan kewaspadaan dan mulut kita dari segala kejahatan.
By : Basilius Andrew

by admin at 11-21-2020, 04:51 AM
0 comments
Kisah Para Rasul 6:2 menuliskan: "Tidak baik jika kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja…"
Meja dalam nats ini menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah orang, dan dari situ muncul berbagai penafsiran yang banyak di antaranya tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Bahkan tak jarang beberapa oknum, yang katanya teolog, mengaburkan dan menyembunyikan makna "meja" ini dengan dalil ayat-ayat Alkitab yang lain dan demi opini pribadi dan kelompoknya.
Kata "meja" di sini memakai istilah Yunani τραπέζαις (trapezais, dibaca trapezes), berasal dari kata dasar τράπεζα (trapeza).
Menurut STRONG, kata trapeza memiliki arti "meja yang dipakai untuk makan" atau dengan kata lain dapat disebut sebagai "meja perjamuan."
Meja perjamuan apakah yang dilayani para rasul?
Tentu saja hal ini berbicara mengenai perjamuan Tuhan yang Tuhan perintahkan sendiri kepada para murid untuk terus dilakukan sebagai "peringatan akan Aku," dan perjamuan Tuhan yang suci yang atasnya kita naikkan syukur evkharistisas inilah yang disebut sebagai ekaristi.
Dengan demikian trapeza ini -menurut A Dictionary of Greek Orthodoxy- juga disebut sebagai altar atau meja suci (agia trapeza).
Meja dalam nats ini menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah orang, dan dari situ muncul berbagai penafsiran yang banyak di antaranya tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Bahkan tak jarang beberapa oknum, yang katanya teolog, mengaburkan dan menyembunyikan makna "meja" ini dengan dalil ayat-ayat Alkitab yang lain dan demi opini pribadi dan kelompoknya.
Kata "meja" di sini memakai istilah Yunani τραπέζαις (trapezais, dibaca trapezes), berasal dari kata dasar τράπεζα (trapeza).
Menurut STRONG, kata trapeza memiliki arti "meja yang dipakai untuk makan" atau dengan kata lain dapat disebut sebagai "meja perjamuan."
Meja perjamuan apakah yang dilayani para rasul?
Tentu saja hal ini berbicara mengenai perjamuan Tuhan yang Tuhan perintahkan sendiri kepada para murid untuk terus dilakukan sebagai "peringatan akan Aku," dan perjamuan Tuhan yang suci yang atasnya kita naikkan syukur evkharistisas inilah yang disebut sebagai ekaristi.
Dengan demikian trapeza ini -menurut A Dictionary of Greek Orthodoxy- juga disebut sebagai altar atau meja suci (agia trapeza).

by admin at 11-07-2020, 10:56 AM
0 comments
Untuk memberikan pernyataan secara theologis kita tak bisa mengutip satu ayat, lepas dari konteks dan membuat itu sesuatu yang absolut. Kita harus melihat bagian-bagian yang lebih jelas dulu dari Alkitab, baru dari kacamata itu kita mentafsirkan satu ayat yang kelihatannya mendukung pemahaman kita yang belum jelas itu, dalam hal ini pemahaman bahwa Yesus adalah Bapa.
Coba perhatikan ayat-ayat berikut ini dulu, yang menunjukkan Bapa itu berbeda dari Yesus:
Yohanes 17:1-3:
demikianlah kata Yesus.
Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata:
1. "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
2. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
3. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 14:28.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Yohanes 8:42
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
I Korintus 11:3.
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Dan masih banyak lagi. Apakah ayat-ayat itu menyatakan bahwa Bapa itu sama dengan Kristus? Itu dulu yang harus dipahami.
Satu lagi:
I Korintus 15:28.
Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Sekarang mari kita lihat
Yesaya 9:5 :
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Kata "seorang anak telah lahir untuk kita" ini menunjuk kepada Inkarnasi, ketika Firman itu menjadi manusia
Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Matius 1:23
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Filipi 2:6-7
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Sedangkan kata "seorang putera telah diberikan untuk kita" itu menunjukkan pribadi kedua dalam Tritunggal yang melaluiNya Allah Bapa menciptakan dunia
Ibrani 1:2
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Yohanes 1:1-3
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
yang diberikan kepada melalui TurunNya dari sorga
Yohans 6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Lalu "anak yang lahir", yaitu manusia sebagai Inkarnasi Firman Allah,yang adalah Anak yang Kekal. itu diberi gelar sebagai : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
"Penasihat" ini menunjukkan sifat kata-kata, yaitu sebagai Firman, karena Dia adalah Putra yang kekal itu (Yohanes 1:14 :.... Firman .... sebagai Anak Tunggal Bapa..).
"Ajaib" sebagai ke beradaan ilahiNya yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
"Allah yang Perkasa": ini merujuk kepada keberadaanNya sebagai Anak Yang kekal yang diberikan pada kita, yaitu sebagai Firman, karena Firman itu adalah "Allah" dalam hakekatNya
Yohanes 1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
"Bapa yang Kekal" atau lebih tepat lagi "Bapa Kekekalan". Ini merujuk kepada fungsi Yesus sebagai "Adam yang Terakhir" yang mengakhiri keberadaan Adam yang pertama
I Korintus 15:45
"Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Adam ini adalah Bapa pertama dari semua manusia, dan kepada manusia, Adam itu memberikan kebinasaan, dosa dan kematian:
"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut,"
demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. " (Roma 5:12).
Sebab itu Adam dapat dikatakan Bapak Kebinasaan, Bapa pembawa dosa, Bapa Kematian.
Melalui Penyaliban, Kematian, Penguburan dan KebangkitanNya, Yesus mengalahkan dosa dan kematian dan mendatangkan Kehidupan kekal, atau Kekekalan
Roma 6:9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
II Timotius 1:10
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
, sehingga mengakhiri kodrat kematian yang diwariskan oleh Adam. Maka Yesus adalah Adam yang terakhir yaitu yang menggantikan kemanusiaan lama milik Adam yang ditandai dengan kelapukan, kematian dan kebinasaan, dengan kemanusiaan baru yang memberikan kekekalan dan kehidupan. Sehingga jika Adam adalah Bapa dari kemanusiaan kita yang lama, maka Yesus adalah Bapa dari kemanusiaan yang baru, yang memberikan hidup dan kekekalan. Dengan demikian sebagai Adam yang terakhir, Dia adalah Bapa Kekekalan.
Coba perhatikan ayat-ayat berikut ini dulu, yang menunjukkan Bapa itu berbeda dari Yesus:
Yohanes 17:1-3:
demikianlah kata Yesus.
Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata:
1. "Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
2. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
3. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yohanes 14:28.
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Yohanes 8:42
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
I Korintus 11:3.
Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Dan masih banyak lagi. Apakah ayat-ayat itu menyatakan bahwa Bapa itu sama dengan Kristus? Itu dulu yang harus dipahami.
Satu lagi:
I Korintus 15:28.
Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Sekarang mari kita lihat
Yesaya 9:5 :
Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Kata "seorang anak telah lahir untuk kita" ini menunjuk kepada Inkarnasi, ketika Firman itu menjadi manusia
Yohanes 1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Matius 1:23
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Filipi 2:6-7
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
Sedangkan kata "seorang putera telah diberikan untuk kita" itu menunjukkan pribadi kedua dalam Tritunggal yang melaluiNya Allah Bapa menciptakan dunia
Ibrani 1:2
maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.
Yohanes 1:1-3
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
yang diberikan kepada melalui TurunNya dari sorga
Yohans 6:38
Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Lalu "anak yang lahir", yaitu manusia sebagai Inkarnasi Firman Allah,yang adalah Anak yang Kekal. itu diberi gelar sebagai : Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
"Penasihat" ini menunjukkan sifat kata-kata, yaitu sebagai Firman, karena Dia adalah Putra yang kekal itu (Yohanes 1:14 :.... Firman .... sebagai Anak Tunggal Bapa..).
"Ajaib" sebagai ke beradaan ilahiNya yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
"Allah yang Perkasa": ini merujuk kepada keberadaanNya sebagai Anak Yang kekal yang diberikan pada kita, yaitu sebagai Firman, karena Firman itu adalah "Allah" dalam hakekatNya
Yohanes 1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
"Bapa yang Kekal" atau lebih tepat lagi "Bapa Kekekalan". Ini merujuk kepada fungsi Yesus sebagai "Adam yang Terakhir" yang mengakhiri keberadaan Adam yang pertama
I Korintus 15:45
"Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Adam ini adalah Bapa pertama dari semua manusia, dan kepada manusia, Adam itu memberikan kebinasaan, dosa dan kematian:
"Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut,"
demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. " (Roma 5:12).
Sebab itu Adam dapat dikatakan Bapak Kebinasaan, Bapa pembawa dosa, Bapa Kematian.
Melalui Penyaliban, Kematian, Penguburan dan KebangkitanNya, Yesus mengalahkan dosa dan kematian dan mendatangkan Kehidupan kekal, atau Kekekalan
Roma 6:9
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
II Timotius 1:10
dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
, sehingga mengakhiri kodrat kematian yang diwariskan oleh Adam. Maka Yesus adalah Adam yang terakhir yaitu yang menggantikan kemanusiaan lama milik Adam yang ditandai dengan kelapukan, kematian dan kebinasaan, dengan kemanusiaan baru yang memberikan kekekalan dan kehidupan. Sehingga jika Adam adalah Bapa dari kemanusiaan kita yang lama, maka Yesus adalah Bapa dari kemanusiaan yang baru, yang memberikan hidup dan kekekalan. Dengan demikian sebagai Adam yang terakhir, Dia adalah Bapa Kekekalan.

by admin at 11-07-2020, 10:37 AM
0 comments
Perempuan sebagai penopang spiritual laki-laki. Sedangkan laki-laki sebagai "wujud" kemanusiaan, dan perempuan sebagai "roh dan jiwa" seorang laki-laki. Karena "dia keluar dari laki-laki" sebagaimana Roh keluar dari Bapa.
Diambil dari tulang rusuk, bukan di atas, bukan di bawah. Di dalam tulang rusuk terdapat "hati" (kardia/jantung). Di mana hati ini diyakini sebagai tempat bersemayamnya jiwa dan roh manusia. Diambil dari sana, menunjukkan bahwa perempuan diambil keluar dari "jiwa dan roh" laki-laki, membawa sifat non-material seorang manusia. Karena itulah dia menjadi "penolong yg sepadan" bagi laki-laki.
Seperti seorang presbiter membutuhkan diaken, walau presbiter adalah pemimpin dan imam yang berhak menyelenggarakan liturgi.
Isteri yang tidak saleh akan merusak jiwa suaminya. Kesalehan itu terpancar dalam mental dan perilaku si isteri.
Begitu pun suami harus mengasihi isterinya seperti dirinya sendiri ---ini tidak aneh--- sebab seorang isteri adalah cerminan jiwa suami, keduanya saling berpandang-pandangan (bertafakur) satu sama lain.
Isteri tunduk kepada suami karena dari suami inilah isteri berasal. Itulah alasan Allah menciptakan Adam and Eve, bukan Adam and Steve.
Hubungan antara suami-isteri di dalam roh, yang dari hubungan mereka menghasilkan buah cinta yaitu anak, itu adalah gambaran Allah oleh kuasa Roh-Nya yang memperanakkan Anak Tunggal-Nya.
Seorang anak diperanakkan dari bapanya, dan seorang bapa (suami) mengasihi isterinya seperti dirinya sendiri sebab isteri ini adalah roh dan jiwa dari sang suami.
Roh di sini bentuk katanya feminim (RUAKH). Menggambarkan sisi feminim walaupun Roh itu bukan perempuan.
Diambil dari tulang rusuk, bukan di atas, bukan di bawah. Di dalam tulang rusuk terdapat "hati" (kardia/jantung). Di mana hati ini diyakini sebagai tempat bersemayamnya jiwa dan roh manusia. Diambil dari sana, menunjukkan bahwa perempuan diambil keluar dari "jiwa dan roh" laki-laki, membawa sifat non-material seorang manusia. Karena itulah dia menjadi "penolong yg sepadan" bagi laki-laki.
Seperti seorang presbiter membutuhkan diaken, walau presbiter adalah pemimpin dan imam yang berhak menyelenggarakan liturgi.
Isteri yang tidak saleh akan merusak jiwa suaminya. Kesalehan itu terpancar dalam mental dan perilaku si isteri.
Begitu pun suami harus mengasihi isterinya seperti dirinya sendiri ---ini tidak aneh--- sebab seorang isteri adalah cerminan jiwa suami, keduanya saling berpandang-pandangan (bertafakur) satu sama lain.
Isteri tunduk kepada suami karena dari suami inilah isteri berasal. Itulah alasan Allah menciptakan Adam and Eve, bukan Adam and Steve.
Hubungan antara suami-isteri di dalam roh, yang dari hubungan mereka menghasilkan buah cinta yaitu anak, itu adalah gambaran Allah oleh kuasa Roh-Nya yang memperanakkan Anak Tunggal-Nya.
Seorang anak diperanakkan dari bapanya, dan seorang bapa (suami) mengasihi isterinya seperti dirinya sendiri sebab isteri ini adalah roh dan jiwa dari sang suami.
Roh di sini bentuk katanya feminim (RUAKH). Menggambarkan sisi feminim walaupun Roh itu bukan perempuan.

by admin at 11-07-2020, 10:35 AM
0 comments
Mungkin ada dari antara kita yang masih suka bermain tarot dengan asumsi bahwa tarot itu merupakan perkembangan dari kartu remi. Dan itu adalah benda mati yang netral. Sehingga nilai kartu tarot itu tergantung pada bagaimana si pembaca tarot menggunakannya. Benarkah demikian?
Mari kita renungkan bersama poin-poin berikut ini :
1. Tujuan membaca Tarot itu untuk apa? Walaupun tidak ada pemanggilan roh/ritual mistiknya, apa kegunaan tarot itu bagi kehidupan iman kita?
2. Sekalipun tidak ada praktik pemanggilan roh/ritual mistiknya, apakah kita meyakini bahwa gambar itu memiliki makna bahwa itu terkait entah sedikit atau banyak dengan peruntungan kita?
3. Apabila gambar tarot itu diyakini memiliki "tuah" dalam hidup, sekalipun itu tidak ada pemanggilan roh/ritual mistik, maka keyakinan bahwa gambar itu memiliki "tuah" dalam kehidupan kita itulah kemusyrikannya, bukan pada kartu atau gambarnya.
Musyrik itu tidak melulu pada pemanggilan roh/ritual mistik.
Tetapi meyakini adanya peruntungan dari benda/gambar/hari/waktu tertentu itulah kemusyrikannya, sementara benda/gambar/hari/waktu itu sendiri netral. Tetapi kita juga perlu memilik kewaspadaan batin bahwa ada benda-benda tertentu yang dapat diboncengi oleh roh-roh najis dan mereka menanamkan kepada kita suatu racun di jiwa bahwa selama tidak ada pemanggilan roh/ritual mistik, maka itu tidak apa-apa dan bukan dianggap musyrik.
Tuhan kasihanilah ?
Mari kita renungkan bersama poin-poin berikut ini :
1. Tujuan membaca Tarot itu untuk apa? Walaupun tidak ada pemanggilan roh/ritual mistiknya, apa kegunaan tarot itu bagi kehidupan iman kita?
2. Sekalipun tidak ada praktik pemanggilan roh/ritual mistiknya, apakah kita meyakini bahwa gambar itu memiliki makna bahwa itu terkait entah sedikit atau banyak dengan peruntungan kita?
3. Apabila gambar tarot itu diyakini memiliki "tuah" dalam hidup, sekalipun itu tidak ada pemanggilan roh/ritual mistik, maka keyakinan bahwa gambar itu memiliki "tuah" dalam kehidupan kita itulah kemusyrikannya, bukan pada kartu atau gambarnya.
Musyrik itu tidak melulu pada pemanggilan roh/ritual mistik.
Tetapi meyakini adanya peruntungan dari benda/gambar/hari/waktu tertentu itulah kemusyrikannya, sementara benda/gambar/hari/waktu itu sendiri netral. Tetapi kita juga perlu memilik kewaspadaan batin bahwa ada benda-benda tertentu yang dapat diboncengi oleh roh-roh najis dan mereka menanamkan kepada kita suatu racun di jiwa bahwa selama tidak ada pemanggilan roh/ritual mistik, maka itu tidak apa-apa dan bukan dianggap musyrik.
Tuhan kasihanilah ?

by admin at 10-30-2020, 10:51 AM
0 comments
Q : Romo kalo zaman sekarang tabut perjanjian sudah tidak digunakan lagi yaa dalam ibadah orthodox?
A : Digenapi dalam Artoforion yang untuk menyimpan Roti Perjamuan Kudus yang dikonsenkrasikan, yang diletakkan di meja altar di depan Salib.
Ya. rotinya penggenap Manna yang di dalam Tabut Perjanjian. Salib dibelakangnya penggenap Tongkat Harun, Kitab Suci yang diatas altar penggenap Dua Loh Batu dari Hukum Sepuluh
Ibrani 9: 4
Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Dan alat berbentuk bulat dari tembaga atau Kuningan yang diarak mendahului Romo waktu mengarak Injil atau Roti dan Cawan Perjamuan, penggenapan dari Kerubim yg ada diatas Tabut Perjanjian
Ibrani 9:5
dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
Dan tujuh tempat lilin dibelakang Artoforion itu penggenapan dari Kaki Dian dari emas,meja di sudut kiri belakang Altar tempat Romo mempersiapkan Roti dan Anggur untuk Perjamuan Kudus adalah penggenapan dari Meja Roti Sajian
Ibrani 9:2
Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
Dan ikonostasion dengan kelambu2 nya itu penggenapan dari Tirai yang memisahkan Ruang/Tempat Kudus dan Ruangan Mahakudus
Ibrani 9: 3
Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
A : Digenapi dalam Artoforion yang untuk menyimpan Roti Perjamuan Kudus yang dikonsenkrasikan, yang diletakkan di meja altar di depan Salib.
![[Image: 9912-E.jpg]](https://echurchsupplies.com/wp-content/uploads/9912-E.jpg)
Ibrani 9: 4
Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,
Dan alat berbentuk bulat dari tembaga atau Kuningan yang diarak mendahului Romo waktu mengarak Injil atau Roti dan Cawan Perjamuan, penggenapan dari Kerubim yg ada diatas Tabut Perjanjian
Ibrani 9:5
dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.
Dan tujuh tempat lilin dibelakang Artoforion itu penggenapan dari Kaki Dian dari emas,meja di sudut kiri belakang Altar tempat Romo mempersiapkan Roti dan Anggur untuk Perjamuan Kudus adalah penggenapan dari Meja Roti Sajian
Ibrani 9:2
Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.
Dan ikonostasion dengan kelambu2 nya itu penggenapan dari Tirai yang memisahkan Ruang/Tempat Kudus dan Ruangan Mahakudus
Ibrani 9: 3
Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.
![[Image: photo7lg.jpg]](http://stgeorgegreeklowell.org/images/photo7lg.jpg)
Q : Romo waktu Tuhan Yesus mati di atas kayu Salib kan tirai pemisah Ruang Kudus dan Ruangan Mahakudus terbelah 2 yaa, itu artinya apa? Kalau dulu saya dijelaskan artinya bahwa tdk ada lagi pemisah antara Allah dgn manusia, karena melalui kematian Yesus di atas salib hubungan Allah dan manusia sudah dipulihkan. Jadi setiap orang bisa langsung datang kepada Allah tanpa perlu diwakilkan oleh Imam. Lalu Kenapa sekarang di ibadah orthodox tetap ada kelambu sebagai simbol tirai pemisah tersebut?
Saya juga sebenernya mau tanya kenapa di ibadah orthodox tetap masih dipisahkan antara ruang kudus dan ruang mahakudus sesuai dengan perjanjian lama dan mengapa perempuan dilarang masuk ke dalam ruang mahakudus tersebut?
A : Makanya tirai yang di Gereja itu terbelah dan bisa dibuka, jadi arti nya kita sekarang bisa masuk kepada Bapa melalui Yesus Kristus
Ibrani 10:19-20
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Tempat umat beribadah lambang kita yang di dunia dan disatukan dalam Kristus, Ruangan Mahakudus dimana Romo melakukan Liturgi itu lambang kehadiran Allah itu sendiri, yaitu lambang sorga. Sebagaimana kita sekarang masih belum berada dalam sorga, jadi mata kita belum melihat langsung, telinga kita belum mendengar langsung, serta apa2 yang dalam sorga yang sebenarnya itu masih belum bisa masuk pikiran kita
I Korintus 2:9
Tetapi seperti ada tertulis:
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
artinya kita masih melihat " secara samar2"
I Korintus 13:12
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
jadi kita masih terpisah dari realita sorga yang sebenarnya, maka lambang itu dinyatakan adanya tirai, meskipun sudah terbuka, dan ikonistasion. Ikon2 pada ikonostasion itu lambang dari jendela dimana kita sudah bisa menjenguk siapa 2 yang ada dalam sorga itu:;ada Tuhan Yesus, ada Bunda Maria, ada para Malaikat dan ada orang-orang Kudus. Jadi secara posisi kita sudah satu dengan mereka, namun secara kenyataan kita masih terpisah.
Bukan hanya perempuan yang tidak boleh masuk, siapapun yang tak ada hubungannya dalam pelayanan Liturgi dalam Ruangan Mahakudus itu tak boleh masuk. Tetapi di Monasteri-monasteri wanita, karena para rahibah itu yang ikut melayani, dengan izin Episkop boleh masuk juga
Ya romo, saya sdh mulai memahami. Terima ksh byk utk jawaban dan penjelasan romo ???
Archimandrite Romo Daniel Byantoro
Saya juga sebenernya mau tanya kenapa di ibadah orthodox tetap masih dipisahkan antara ruang kudus dan ruang mahakudus sesuai dengan perjanjian lama dan mengapa perempuan dilarang masuk ke dalam ruang mahakudus tersebut?
A : Makanya tirai yang di Gereja itu terbelah dan bisa dibuka, jadi arti nya kita sekarang bisa masuk kepada Bapa melalui Yesus Kristus
Ibrani 10:19-20
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Tempat umat beribadah lambang kita yang di dunia dan disatukan dalam Kristus, Ruangan Mahakudus dimana Romo melakukan Liturgi itu lambang kehadiran Allah itu sendiri, yaitu lambang sorga. Sebagaimana kita sekarang masih belum berada dalam sorga, jadi mata kita belum melihat langsung, telinga kita belum mendengar langsung, serta apa2 yang dalam sorga yang sebenarnya itu masih belum bisa masuk pikiran kita
I Korintus 2:9
Tetapi seperti ada tertulis:
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
artinya kita masih melihat " secara samar2"
I Korintus 13:12
Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
jadi kita masih terpisah dari realita sorga yang sebenarnya, maka lambang itu dinyatakan adanya tirai, meskipun sudah terbuka, dan ikonistasion. Ikon2 pada ikonostasion itu lambang dari jendela dimana kita sudah bisa menjenguk siapa 2 yang ada dalam sorga itu:;ada Tuhan Yesus, ada Bunda Maria, ada para Malaikat dan ada orang-orang Kudus. Jadi secara posisi kita sudah satu dengan mereka, namun secara kenyataan kita masih terpisah.
Bukan hanya perempuan yang tidak boleh masuk, siapapun yang tak ada hubungannya dalam pelayanan Liturgi dalam Ruangan Mahakudus itu tak boleh masuk. Tetapi di Monasteri-monasteri wanita, karena para rahibah itu yang ikut melayani, dengan izin Episkop boleh masuk juga
Ya romo, saya sdh mulai memahami. Terima ksh byk utk jawaban dan penjelasan romo ???
Archimandrite Romo Daniel Byantoro

by admin at 10-24-2020, 08:56 AM
0 comments
Dijelaskan oleh St. Teofanes Sang Pertapa, bahwasanya hidup orang Kristen akan selalu berada di dalam api penyucian agar dosa² ini dirontokkan, dan api penyucian dalam hidup ini adalah lewat pergumulan, penderitaan, kepahitan dan air mata, yang digambarkan dalam wujud pemisahan antara orang tua dan anak, untuk menjelaskan sedemikian beratnya hidup di dalam Kristus.
Setali tiga uang dengan Markus dari Efesus, "api penyucian" dalam pemahaman Gereja Orthodox adalah kehidupan kita sekarang ini di dunia.
Api penyucian jiwa setelah mati itu dapat ditelusuri dari ajaran Valentinus, murid Paulus yang akhirnya jadi pengikut Gnostik.
Valentinus mengajarkan bahwa yang diselamatkan adalah roh dan bukan tubuh, namun roh ini mengalami hambatan karena jiwa manusia yang masih punya hutang dosa. Jadi sebelum roh ini masuk sorga, jiwanya harus disucikan terlebih dahulu tergantung dosa apa yg dibuatnya.
Kapan terjadinya api penyucian ini?
Ketika seseorang memberikan dirinya manunggal dalam Kristus yang mana baptisan adalah pintu gerbang dari pemanunggalan itu.
Apa tandanya kalau sedang terjadi?
Saat menjadi Kristen, lalu masalah² yang tidak kita buat² sendiri, datang silih berganti bertubi², itulah ujian terhadap iman sebagai api penyucian, yang menurut Yakobus akan menghasilkan ketekunan dan tahan uji.
Basilius Agung menjelaskan pergumulan hidup sebagai ikan yg berani melawan arus air (dunia).
Dalam kajian Teofanes juga, seringkali orang menolak bahkan mundur dari iman Kristen pada akhirnya, karena melihat sandungan dan gangguan di jalan.
Yang dia cari bukan Kristus, tetapi yg dicari kenyamanan dan ketenangan, dan inilah kedok baru yang dimanfaatkan si jahat.
Seringkali kenapa orang enggan menjadi Kristen, memang di satu sisi (eksternal), orang Kristen bersikap kurang pantas dalam berpraxis, di sisi internal, orang tsb mencari kenyamanan dalam bergereja, apa yang dia anggap gereja adalah apa yang memberi ketenangan dan kenyamanan "rasa" dan "emosi" yang bukan ketenangan sesungguhnya.
Orang² yang sungguh² mencari kebenaran ilahi, tidak akan menghiraukan lingkungan eksternal sekalipun memang ruwet bukan main. Karena dia tahu lingkungan bukan alasan untuk mengusik dirinya, dia sadar bahwa sumber segala sesuatu adalah Kristus. Sumber hidupnya adalah Sang Pokok Anggur. Pergolakan dan keruwetan itu terjadi pada carang yang dicangkokkan, bukan pada pokok.
Jadi berbeda dengan purgatorium Katolik Roma, dalam Orthodox api penyucian sudah dimulai pada saat kita hidup dan dibaptis, bukan saat kita mati.
Setali tiga uang dengan Markus dari Efesus, "api penyucian" dalam pemahaman Gereja Orthodox adalah kehidupan kita sekarang ini di dunia.
Api penyucian jiwa setelah mati itu dapat ditelusuri dari ajaran Valentinus, murid Paulus yang akhirnya jadi pengikut Gnostik.
Valentinus mengajarkan bahwa yang diselamatkan adalah roh dan bukan tubuh, namun roh ini mengalami hambatan karena jiwa manusia yang masih punya hutang dosa. Jadi sebelum roh ini masuk sorga, jiwanya harus disucikan terlebih dahulu tergantung dosa apa yg dibuatnya.
Kapan terjadinya api penyucian ini?
Ketika seseorang memberikan dirinya manunggal dalam Kristus yang mana baptisan adalah pintu gerbang dari pemanunggalan itu.
Apa tandanya kalau sedang terjadi?
Saat menjadi Kristen, lalu masalah² yang tidak kita buat² sendiri, datang silih berganti bertubi², itulah ujian terhadap iman sebagai api penyucian, yang menurut Yakobus akan menghasilkan ketekunan dan tahan uji.
Basilius Agung menjelaskan pergumulan hidup sebagai ikan yg berani melawan arus air (dunia).
Dalam kajian Teofanes juga, seringkali orang menolak bahkan mundur dari iman Kristen pada akhirnya, karena melihat sandungan dan gangguan di jalan.
Yang dia cari bukan Kristus, tetapi yg dicari kenyamanan dan ketenangan, dan inilah kedok baru yang dimanfaatkan si jahat.
Seringkali kenapa orang enggan menjadi Kristen, memang di satu sisi (eksternal), orang Kristen bersikap kurang pantas dalam berpraxis, di sisi internal, orang tsb mencari kenyamanan dalam bergereja, apa yang dia anggap gereja adalah apa yang memberi ketenangan dan kenyamanan "rasa" dan "emosi" yang bukan ketenangan sesungguhnya.
Orang² yang sungguh² mencari kebenaran ilahi, tidak akan menghiraukan lingkungan eksternal sekalipun memang ruwet bukan main. Karena dia tahu lingkungan bukan alasan untuk mengusik dirinya, dia sadar bahwa sumber segala sesuatu adalah Kristus. Sumber hidupnya adalah Sang Pokok Anggur. Pergolakan dan keruwetan itu terjadi pada carang yang dicangkokkan, bukan pada pokok.
Jadi berbeda dengan purgatorium Katolik Roma, dalam Orthodox api penyucian sudah dimulai pada saat kita hidup dan dibaptis, bukan saat kita mati.

by admin at 10-23-2020, 11:13 AM
1 comments
Q : Apkh dr semuanya ( 1/3 jumlah malaikat) tidak ada yg baik, yg mau setia kpd Tuhan ?
A : Kalau sudah ikut Iblis, ya ikut jatuh, dan jadi malaikat2nya Iblis/ Roh2 Jahat
Matius 25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Wahyu 12:7
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
Yang tetap setia pada Tuhan itu disebut "malaikat2 pilihan"
I Tim. 5:21
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.
yaitu 2/3 malaikat yang tak kena imbas ekor si Ular Naga, yang merupakan 2/3 dari jumlah malaikat2 yang dari jumlah aslinya diciptakan. Mereka memilih untuk tetap setia, sehingga mereka dimeteraikan Allah dalam kesetiaan mereka itu, sehingga untuk selamanya tak akan mengalami kejatuhan lagi. Itulah sebabnya mereka disebut sebagai malaikat2 pilihan.
Q : Pagi Romo Daniel, mau tanya: sewaktu doa Daniel terhalangi malaikat jatuh selama 21 hari, dan kemudian dihajar oleh malaikat Mikhael, pertempurannya bagaimana? kalau pertempuran antar manusia bisa sampai fatalnya mematikan, sedangkan ini roh -tidak mati.
A : Nggak ada keterangan dalam Alkitab, jadi Romo tidak berani berspekulasi. Nanti malah bikin fiksi "Perang Bintang" atau "Kisah Sun Go Kong" jadinya kalau spekulasi
Q : Mau tanya juga Romo, kalau malaikat salah tidak ada pengampunan apakah karena roh adanya? Sedangkan manusia salah ada pengampunan - apakah karena dari tanah (lemah) dgn image-nya Allah serta 'nafas' Allah? sehingga karena Kasih-Nya sehingga manusia ditolong?
A : Bukan. Karena malaikat diciptakan sempurna, tidak mengalami pertumbuhan kedalam " kemuliaan yang semakin besar"
II Kor 3:18
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
jadi sudah mencapai titik final, maka apapun yg diputuskan bersifat final, mutlak dan sempurna, dan tak dapat diubah lagi. Ketika memutuskan memberontak kepada Allah, keputusan itu menjadi final tak terubahkan. Sehingga sifat pemberontakan terhadap Allah menjadi sifat permanen. Sehingga tak mungkin ada perubahan, penyesalan atau pertobatan
Q : Romo, saya pernah dengar seorang mengajar dengan ayat ini, beliau mengatakan bahwa injil juga harus diberitakan kepada roh jahat juga, sebab segala sesuatu telah didamaikan melalui pengorbanan Kristus
dan beliau juga pernah mempraktekkan dalam pengusiran roh jahat, dan mengatakan bahwa roh jahat tersebut dapat kembali kepada Bapa
A : Itu dia dudustai roh jahat itu, agar mengajarkan yang sesat
Ini meniru mereka yang melakukan pengusiran jin terhadap orang yang mereka yakini "kerasukan jin", lalu katanya jin itu bertobat. Ini membuktikan, orang itu tak mendasarkan ajarannya dari Kitab Suci, tetapi dari nonton YouTube
Q : Romo mohon penjelasan ttg kesannya Allah "gagal" mengasuh ciptaannya..manusia diciptakan utk bersama Allah tapi gagal krn jatuh dalam dosa, malaikat diciptakan utk melayani Allah tapi ada yg jatuh jadi iblis..
Apakah murni hanya krn pilihan bebas?
A : Allah tak pernah gagal. Dia menciptakan manusia menurut gambar dan rupanya, berarti manusia mempunyai kemampuan untuk merefleksikan sifat2 Allah, salah satunya kebebasan memilih. Allah telah mengetahui resiko manusia untuk memilih untuk taat atau memberontak ini. Oleh karena itu sebelum hal itu terjadi manusia sudah diberitahu dulu dampak nya kalau tidak taat dan memberontak perintah Allah itu
Kejadian 2:16-17
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
. Jadi kalau sampai manusia memilih memberontak bukan Allah yang gagal dan Allah tak bisa disalahkan, karena manusia sudah diberitahu sebelumnya, dampak dari perbuatannya itu. Dan karena Allah tahu resiko pemberontakan manusia itu, dan dia tetap ingin menyelamatkan manusia, maka disamping rencana penciptaan itu, disediakan juga rencana penebusan. Sehingga sejak sebelum dunia dijadikan Kristus telah dipilih untuk menjadi sarana penebusan manusia
I Petrus 1:20
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi — karena kamu — Ia baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
Archimandrite Romo Daniel Byantoro
A : Kalau sudah ikut Iblis, ya ikut jatuh, dan jadi malaikat2nya Iblis/ Roh2 Jahat
Matius 25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Wahyu 12:7
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
Yang tetap setia pada Tuhan itu disebut "malaikat2 pilihan"
I Tim. 5:21
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.
yaitu 2/3 malaikat yang tak kena imbas ekor si Ular Naga, yang merupakan 2/3 dari jumlah malaikat2 yang dari jumlah aslinya diciptakan. Mereka memilih untuk tetap setia, sehingga mereka dimeteraikan Allah dalam kesetiaan mereka itu, sehingga untuk selamanya tak akan mengalami kejatuhan lagi. Itulah sebabnya mereka disebut sebagai malaikat2 pilihan.
Q : Pagi Romo Daniel, mau tanya: sewaktu doa Daniel terhalangi malaikat jatuh selama 21 hari, dan kemudian dihajar oleh malaikat Mikhael, pertempurannya bagaimana? kalau pertempuran antar manusia bisa sampai fatalnya mematikan, sedangkan ini roh -tidak mati.
A : Nggak ada keterangan dalam Alkitab, jadi Romo tidak berani berspekulasi. Nanti malah bikin fiksi "Perang Bintang" atau "Kisah Sun Go Kong" jadinya kalau spekulasi
Q : Mau tanya juga Romo, kalau malaikat salah tidak ada pengampunan apakah karena roh adanya? Sedangkan manusia salah ada pengampunan - apakah karena dari tanah (lemah) dgn image-nya Allah serta 'nafas' Allah? sehingga karena Kasih-Nya sehingga manusia ditolong?
A : Bukan. Karena malaikat diciptakan sempurna, tidak mengalami pertumbuhan kedalam " kemuliaan yang semakin besar"
II Kor 3:18
Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
jadi sudah mencapai titik final, maka apapun yg diputuskan bersifat final, mutlak dan sempurna, dan tak dapat diubah lagi. Ketika memutuskan memberontak kepada Allah, keputusan itu menjadi final tak terubahkan. Sehingga sifat pemberontakan terhadap Allah menjadi sifat permanen. Sehingga tak mungkin ada perubahan, penyesalan atau pertobatan
Q : Romo, saya pernah dengar seorang mengajar dengan ayat ini, beliau mengatakan bahwa injil juga harus diberitakan kepada roh jahat juga, sebab segala sesuatu telah didamaikan melalui pengorbanan Kristus
dan beliau juga pernah mempraktekkan dalam pengusiran roh jahat, dan mengatakan bahwa roh jahat tersebut dapat kembali kepada Bapa
A : Itu dia dudustai roh jahat itu, agar mengajarkan yang sesat
Ini meniru mereka yang melakukan pengusiran jin terhadap orang yang mereka yakini "kerasukan jin", lalu katanya jin itu bertobat. Ini membuktikan, orang itu tak mendasarkan ajarannya dari Kitab Suci, tetapi dari nonton YouTube
Q : Romo mohon penjelasan ttg kesannya Allah "gagal" mengasuh ciptaannya..manusia diciptakan utk bersama Allah tapi gagal krn jatuh dalam dosa, malaikat diciptakan utk melayani Allah tapi ada yg jatuh jadi iblis..
Apakah murni hanya krn pilihan bebas?
A : Allah tak pernah gagal. Dia menciptakan manusia menurut gambar dan rupanya, berarti manusia mempunyai kemampuan untuk merefleksikan sifat2 Allah, salah satunya kebebasan memilih. Allah telah mengetahui resiko manusia untuk memilih untuk taat atau memberontak ini. Oleh karena itu sebelum hal itu terjadi manusia sudah diberitahu dulu dampak nya kalau tidak taat dan memberontak perintah Allah itu
Kejadian 2:16-17
Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
. Jadi kalau sampai manusia memilih memberontak bukan Allah yang gagal dan Allah tak bisa disalahkan, karena manusia sudah diberitahu sebelumnya, dampak dari perbuatannya itu. Dan karena Allah tahu resiko pemberontakan manusia itu, dan dia tetap ingin menyelamatkan manusia, maka disamping rencana penciptaan itu, disediakan juga rencana penebusan. Sehingga sejak sebelum dunia dijadikan Kristus telah dipilih untuk menjadi sarana penebusan manusia
I Petrus 1:20
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi — karena kamu — Ia baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
Archimandrite Romo Daniel Byantoro

by admin at 10-23-2020, 10:55 AM
0 comments
Manusia dijadikan dalam gambar dan rupa Allah.
Kata "dijadikan" menunjukkan keberadaan manusia sebagai makhluk yang tercipta.
Gambar menunjukkan potensi atau kemampuan manusia untuk bergerak dinamis kepada keserupaan dengan Allah.
Rupa menunjukkan bahwa itulah tujuan akhir manusia: mengambil bagian "mencicipi" kemuliaan ilahi dalam kapasitasnya sebagai manusia tanpa menjadi Allah walaupun dalam kapasitas ini manusia dikatakan juga menjadi "allah" yang mana inilah destiny penciptaan manusia dalam hikmat prakekal Allah. Inilah takdir tunggal manusia. Ketika manusia melenceng dari takdir ini, maka bukan kehidupan dan kemuliaan kekal tetapi kematian dan kehinaan kekal.
Kematian dan kehinaan kekal ini terjadi karena jiwa manusia yang berdosa (malfunction) sehingga dia merespon secara salah atas kasih Allah. Kasih Allah dinyatakan kepada semua orang. Tapi karena malfunction akhirnya hasilnya salah.
Malfunction ini ibarat mesin printer yang error lalu mencetak gambar asal²an dan ngawur, padahal printer dijadikan untuk mencetak gambar yang bagus. Itulah error (dosa) dalam printer jiwa manusia. Mesin printer tetap berfungsi, gambar Allah tetap ada tetapi yang dipancarkan adalah gambar yang rusak dan kacau.
Kata "dijadikan" menunjukkan keberadaan manusia sebagai makhluk yang tercipta.
Gambar menunjukkan potensi atau kemampuan manusia untuk bergerak dinamis kepada keserupaan dengan Allah.
Rupa menunjukkan bahwa itulah tujuan akhir manusia: mengambil bagian "mencicipi" kemuliaan ilahi dalam kapasitasnya sebagai manusia tanpa menjadi Allah walaupun dalam kapasitas ini manusia dikatakan juga menjadi "allah" yang mana inilah destiny penciptaan manusia dalam hikmat prakekal Allah. Inilah takdir tunggal manusia. Ketika manusia melenceng dari takdir ini, maka bukan kehidupan dan kemuliaan kekal tetapi kematian dan kehinaan kekal.
Kematian dan kehinaan kekal ini terjadi karena jiwa manusia yang berdosa (malfunction) sehingga dia merespon secara salah atas kasih Allah. Kasih Allah dinyatakan kepada semua orang. Tapi karena malfunction akhirnya hasilnya salah.
Malfunction ini ibarat mesin printer yang error lalu mencetak gambar asal²an dan ngawur, padahal printer dijadikan untuk mencetak gambar yang bagus. Itulah error (dosa) dalam printer jiwa manusia. Mesin printer tetap berfungsi, gambar Allah tetap ada tetapi yang dipancarkan adalah gambar yang rusak dan kacau.
Welcome, Guest
You have to register before you can post on our site. |
Search Forums
Forum Statistics
Members: 309 Latest member: Yosep Forum threads: 23 Forum posts: 25 |
Online Users
There is currently 1 user online 0 Member(s) | 1 Guest(s) |
Latest Threads
Rumah Duka dan Rumah Pest...
Last
by admin 0 Replies |
Mengapa Gereja mengingat ...
Last
by admin 0 Replies |
Bagaimana Menyapa Presbit...
Last
by admin 0 Replies |
Kidung Kerubim (Yunani: Χ...
Last
by admin 0 Replies |
MENGHORMATI RELIK atau RE...
Last
by admin 0 Replies |
Pencukuran Rambut (“Koura...
Last
by admin 0 Replies |
Semua Makhluk (Hewan, Tum...
Last
by admin 0 Replies |
"Pakaian Kulit" Dalam Kit...
Last
by admin 0 Replies |
LOGOS (Sang Firman) dan R...
Last
by admin 0 Replies |
Allah yang Imanen namun T...
Last
by admin 0 Replies |